1. Materi Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII SLTP/MTs
BAB I OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA
 Madrasah Tsanawiyah (MTS)
⩖  Oyin Cholisin®
   

A. Penyelidikan IPA

Kata kunci :
pengamatan, pengukuran, besaran, satuan, Sistem Internasional, besaran pokok, besaran turunan


S elamat! Sekarang kalian telah menjadi peserta didik MTs.Masyariqul Anwar Caringin
Saatnya telah tiba untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang benda-benda di alam melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita secara sistematis. Para ilmuwan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitar kita dengan melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan cara itu, mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia, seperti komputer, televisi, biji jagung hibrida, pupuk, dan sebagainya.

Pada bab ini, kalian akan mempelajari apa yang diselidiki dalam IPA, bagaimana melakukan pengamatan, serta mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan tersebut. Langkah awal untuk mempelajari benda-benda di sekitar adalah dengan melakukan pengamatan (observasi). Sebagai permulaan.
Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari polapola keteraturannya.

Perlu Diketahui
Pada saat ini, penyelidikan tentang alam telah menghasilkan kumpulan pengetahuan yang demikian kompleks. Untuk memudahkan, pengetahuan tersebut digolongkan sebagai berikut.

  1. Fisika, mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, energi, gaya, gerak, panas, cahaya, dan berbagai gejala alam fisik lainnya.
  2. Kimia, meliputi penyelidikan tentang penyusun dan perubahan zat.
  3. Biologi, mempelajari tentang sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
  4. Ilmu Bumi dan Antariksa, mempelajari asal mula bumi, perkembangan dan keadaan saat ini, bintang-bintang, planet-planet, dan berbagai benda langit lainnya

B. Pengukuran Sebagai bagian dari pengamatan

Pengamatan objek dengan menggunakan indra merupakan kegiatan penting menghasilkan deskripsi suatu benda. Akan tetapi, seringkali pengamatan seperti itu tidak cukup. Kita memerlukan pengamatan yang memberikan hasil yang pasti ketika dikomunikasikan dengan orang lain. Sebagai contoh, pernahkah kalian pergi ke penjahit untuk minta dibuatkan baju? Bagaimana penjahit dapat membuatkan baju dengan ukuran yang tepat? Atau, pernahkah kalian melihat orang berjual beli buah, misalnya duku? Bagaimanakah menentukan banyaknya duku secara akurat? Semua peristiwa di atas terkait dengan kegiatan pengukuran. Pada bagian ini, kalian akan mendiskusikan dan melakukan berbagai kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sesuai

1. Pengukuran
Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kalian hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kalian akan menyertakan tinggi badan, umur, berat badanmu, dan lain-lain. Tinggi badan, umur, dan berat badan merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat diukur disebut besaran.

Perlu Diketahui
Misalkan, kalian memiliki seekor kucing. Besaran-besaran apa yang dapat diukur dari kucing tersebut? Ya, misalnya panjang telinga, jarak loncatan, frekuensi menarik napas tiap menit. Tentu saja, ada hal-hal yang tidak dapat diukur (bukan besaran) dari kucing itu, contohnya kasih sayang terhadap anaknya, takut/marah terhadap anjing


Mengukur "merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan." Misalnya, kalian melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Maka, kalian membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu dipakai sebagai satuan pengukuran. Sebagai hasilnya, misalnya panjang meja = 6 jengkalmu.

Nah, misalnya ada 2 orang lain melakukan pengukuran panjang meja yang sama dengan kamu, tetapi dengan jengkal masing-masing. Hasilnya, sebagai berikut.

Panjang meja = 6 jengkalmu
Panjang meja = 7 jengkal Pak Karsiman
Panjang meja = 6,5 jengkal Teh Lucy

Mengapa hasil tiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan! Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya jengkal. Ketika kalian memesan baju ke penjahit dengan panjang lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan keinginanmu karena penjahit itu menggunakan jengkalnya. Demikian juga, jika satuan yang digunakan adalah depa, Oleh karena itu, diperlukan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku.
Ide-Ide Penerapan
Amatilah benda di sekitarmu, misalnya jeruk. Tuliskan ide sebanyakbanyaknya, besaran apa yang dapat diukur pada benda tersebut. Tuliskan juga besaran apa yang tidak dapat diukur. Diskusikan dengan temanmu, apakah besaran yang menurutmu tidak dapat diukur itu pada suatu saat dapat diukur.

Tuliskan hasil diskusi mu dalam tabel berikut!

Benda yang di amati

Besaran yang dapat diukur

Besaran Yang tidak dapat diukur

     

Mungkin kalian pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik.
Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional.
Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis ,Le System Internationale d'Unites.
Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang memiliki satuan dasar meter.
Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, dapat digunakan awalan-awalan, seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.1.
Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi karena angkanya menjadi lebih sederhana. Misalnya, daripada menyebutkan 20.000 meter, lebih mudah menyebutkan 20 kilometer. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil adalah atom, molekul, dan virus.
Contoh objek yang sangat besar adalah galaksi.

    Tabel 1.1

Awalan

Simbol

Kelipatan

Contoh

Tera T 1012  
Giga G 109  
Mega M 106  1 Megawatt = 106watt atau
Kilo K 103  1 Mwatt = 10x10x10x10x10x10
Hekto H 102  1 Mwatt = 1000 000 wat
Deka Da 101  
Desi D 10-1  1 m = 102cm = 100 cm
Centi C 10-2  1 cm = 10-2m = 0,01 m
Mili mm 10-3  
Micro ยต 10-6  
nano n 10-9  

Internasional lebih mudah digunakan karena disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10, seperti ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI menunjukkan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 10x10x10 = 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500Mwatt berarti sama dengan 500 x 106 = 500.000.000watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga mudah dikomunikasikan ke pihak lain.
Coba lihat tangga konversi di bawah ini

Contoh, (km) ke (m) turun sebanyak 3 tangga, maka 1 km = 103 m = 10x10x10 = 1000m. (m) ke (km) naik sebanyak 3 tangga, maka 1 m = 10-3 = 1/10 x 1/10 x 1/10 = 1/1000 = 0,001


  Tugas dirumah.

Bandingkan! ( lihat tabel 1.1 ) Besaran dan Satuan pada Mikroorganisme Bakteri memiliki panjang sampai dengan 10 µm. Virus memiliki panjang sampai dengan 100 nm. Berdasarkan data tersebut, manakah yang berukuran lebih panjang, bakteri atau virus? Jelaskan jawabanmu!


Pengukuran Jarak pada Benda Langit Benda-benda langit terletak berjauhan satu dengan yang lain. Satuan yang digunakan untuk menyatakan jarak benda-benda langit adalah Satuan Astronomi (SA) dan tahun cahaya. 1 SA = jarak Bumi sampai dengan Matahari = 150 juta km (15 x 107 km ) 1 tahun cahaya = jarak tempuh cahaya selama satu tahun = 9,5 trilyun km ( 95 x1014 km)
Jadikan SA ( Satuan Astronomi ) Jarak Bumi sampai dengan Pluto adalah 5.900 juta km. Berapakah jarak tersebut dalam satuan SA?


 Review
  1. Apakah yang dimaksud dengan mengukur? Dalam melakukan pengukuran, mengapa harus dipergunakan satuan pengukuran yang baku?

  2. Berilah contoh besaran yang satuannya dalam SI adalah sekon (detik)!

  3. Neptunus adalah salah satu planet dalam tata surya kita. Jarak Neptunus dengan Matahari adalah 30 SA. Berapa jarak ini dalam kilometer?

  4. Mengapa semua ilmuwan dan produsen (penghasil) barang-barang pabrik di seluruh dunia harus menggunakan satuan pengukuran baku yang sama?

2. Besaran Pokok
Pengukuran perlu menggunakan satuan baku, satuan yang disepakati bersama. Besaran yang satuannya didefinisikan ini disebut besaran pokok.

a. Panjang
Dalam IPA, panjang menyatakan jarak antara dua titik. Misalnya, panjang papan tulis adalah jarak antara titik pada ujung-ujung papan tulis, panjang bayi yang baru lahir adalah jarak dari ujung kaki sampai ujung kepala bayi itu. Mengapa panjang harus diukur, tidak sekadar diperkirakan?.

Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan sehari hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar, seperti terlihat pada Gambar 1.15.

Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan seperti tercantum dalam Tabel 1.1.

Berdasar tabel tersebut:

1 kilometer (km) = 1.000 meter (m)
1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m

Sebaliknya, diperoleh

1 m = 1/1,000 km = 0,001 km
1 m = 100 cm

Perhatikan Gambar 1.15.
Beberapa alat pengukur panjang misalnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung. Meteran gulung dan penggaris mampu mengukur paling kecil 1 mm, tetapi jangka sorong mampu mengukur sampai 0,1 mm.
Pernahkah kalian melihat, apakah alat-alat pengukur panjang tersebut dipergunakan dalam pekerjaan?
Sebutkan pekerjaan beserta alat ukur panjang yang digunakan. Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran (Gambar 1.16).

B. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Nah, dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg. Dalam kehidupan sehari hari, orang menggunakan istilah "berat" untuk massa. Namun, sesungguhnya massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat dia saat di bumi.

Dalam SI, massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat menggunakan satuan newton (N). Satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis (Gambar 1.17). Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4°C. Massa suatu benda dapat diukur dengan neraca lengan (Gambar 1.18), sedangkan berat diukur dengan neraca pegas (Gambar 1.19). Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih praktis, yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa langsung muncul dalam bentuk angka dan satuannya. Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuansatuan lain. Misalnya, gram (g) dan miligram (mg) untuk massa massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang besar

Contoh :
 » Massa benda = 100 g + 90 g + 7,5 g = 197,5 g

c. Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak. Waktu dapat diukur dengan jam tangan atau stopwatch seperti terlihat pada Gambar 1.21. Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali.
Berdasar jam atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad.

1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon

Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok seperti Tabel 1.2. Empat besaran pokok yang lain akan dipelajari pada bab-bab berikutnya.

Tabel 1.2 Besaran Pokok dan Satuannya (dalam Sistem SI)

Besaran Pokok

Satuan

Simbol Satuan

   Panjang    meter m
   Massa    Kilogram kg
   Waktu    Sekon/detik s
   Kuat Arus Listri    Amphere A
   Suhu    Kelvin K
   Jumlah Zat    Mole mol
   Intensitas Cahaya    Candela cd


Review

  1. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok?

  2. Mengapa dibuat satuan-satuan standar, misalnya satu kilogram standar, satu meter standar, dan satu sekon standar?

  3. Berilah contoh besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari yang satuannya dalam SI adalah meter, kilogram, atau sekon (detik)!

Berpikir Kritis
Jika pengetahuan dan teknologi makin maju, mungkinkah satuan standar yang digunakan sekarang diperbarui? Jelaskan!

3. Besaran Turunan
Besaran-besaran yang dapat diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel 1.2, tergolong sebagai besaran turunan. Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter. Maka, luas dalam SI memiliki satuan m2. Coba diskusikan beberapa besaran turunan sebagai contoh tambahan! Besaran turunan yang lain akan dipelajari pada bab-bab selanjutnya.

a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.

Data Luas beberapa bangun

b. Volume
Misalnya, kalian punya dua wadah, yakni kaleng besar dan kaleng kecil. Jika dipergunakan untuk menampung air, kaleng besar pasti dapat menampung air lebih banyak. Hal tersebut terkait dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi, biasanya disebut volume. Suatu benda jika volumenya lebih besar, dapat menampung materi lebih banyak dibandingkan benda lain yang volumenya lebih kecil. Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, dapat ditentukan dengan mengukur terlebih dulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kalian mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok menggunakan satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm3). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh bersatuan meter kubik (m3). Bagaimana cara menentukan volume suatu zat cair? Zat cair tidak memiliki bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh karena itu, jika zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, seperti ditunjukkan Gambar 1.24, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair dapat dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut. Seperti yang kalian lihat pada Gambar 1.23, hasil pembacaan volume air dengan gelas ukur di atas memiliki satuan mL, kependekan dari mililiter. Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L)

1 L = 1 dm3
1 L = 1.000 mL
1 mL = 1 cm3

Cara Termurah Membeli Minuman
Misalnya, kalian akan membeli minuman segar untuk persiapan piknik. Di sebuah toko, kalian menemukan dua cara yang mungkin untuk membeli minuman segar, yaitu satu botol besar berisi 2 L dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng berisi 250 mL, dengan harga Rp2.000,00 tiap kalengnya. Bagaimana kalian memutuskan membeli minuman botol atau minuman kaleng agar ekonomis?

  1. Berapa mililiter minuman yang diperoleh dari satu botol dan berapa mililiter yang diperoleh dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawabanmu dalam liter!

  2. Berapakah harga minuman tersebut per liternya jika membeli dalam botol? Hitung juga harga per liternya jika membeli dalam kaleng! Manakah yang lebih murah?

Berpikir Kritis
Jika kalian akan membeli minuman segar untuk acara yang lebih besar, kalian harus menyusun anggaran lebih dulu. Dengan dana Rp50.000,00, berapa liter minuman segar yang dapat dibeli?
Data Volume dan Beberapa Bangun


Ilmu Pengetahuan Alam - Madrasah Tsanawiyah
Oyin Holisin
© 2017


🎵
  • Baca juga
  • Risalah Islam Indonesia | Teori Gujarat | Islam Meretas Kebangkitan | Peristiwa Karbala | Buku IPA | Babacakan


    by : Oyin Cholisin®